Background

Jenis-jenis Musik


Jenis musik di Indonesia, terdiri dari musik tradisi dan musik modern. Semuanya mempunyai ciri khas sendiri yang memperkaya khasanah musik di negeri kita. Sebagian besar musik itu digunakan sebagai hiburan. Seni musik dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1.    Musik Klasik
Musi klasik merupakan musik rakyat pilihan yang telah dikembangkan di pusat-pusat pemerintahan lama, seperti ibu kota kerajaan, atau kesultanan. Musik ini merupakan musik ciptaan komponis serta telah tertata dengan aturan-aturan yang berlaku. Musik klasik pada masyarakat modern sama sekali tidak dibatasi baik oleh tradisi maupun oieh kecenderungan yang berkembang di masyarakat. Dengan kata lain musik klasik memiliki kebebasan artistik yang jauh lebih luas dibanding dengan musik hiburan.
Kebebasan artistik dalam musik klasik bukan berarti tidak memiliki aturan, melainkan didasarkan atas berbagai pertimbangan konsep. Konsep teoretik yang juga senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut menyebabkan musik klasik senantiasa selalu berubah dan berkembang selama berabad-abad.
Musik klasik berasal dari Eropa dan merupakan salah satu periode perkembangan musik yang dianggap mewakili keseluruhan periode tersebut. Adapun ciri-ciri musik klasik adalah sebagai berikut:
1. Didominasi oleh musik gesek dan tiup.
2. Tidak menggunakan beat (drum-set) secara konstan.
3. Tidak menonjolkan ritme pada melodi dan harmoni.
Perkembangan musik pada zaman klasik terbagi menjadi empat, yaitu:
a.    Barok dan Rokoko (Abad ke-17)
Pada zaman ini, terdapat beberapa komponis terkenal, seperti G. Gabrieli (1555-1612), C. Gesuwaldo (1560-1613), H. L. Hassler (1564-1612), C. Monteverdi (1567-1643), Johan Sebastian Bach (1685-1750), Antonio Vivaldi (1678-1741), George Friederich Handel (1685-1759), dan sebagainya.
Ciri-ciri musik Barok dan Rokoko antara lain:
1.    Melodi cenderung lincah dan sulit.
2.    Banyakmenggunakanornamen.
3.    Ada dinamik keras (forte), lunak (piano).
4.    Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (poliponik).
5.    Biasanya digunakan untuk mengiringi opera (pertunjukan drum dan tari balet).
b.    Klasik (abad ke-18)
Musik klasik melahirkan beberapa komponis terkenal seperti:
Johan Sebastian Bach (1685-1750), George Friederich Handel (1685-1759), J. J Rousseau (1712-1776), Franz Joseph Hayden (1732-1809), Wolf Gang Amadeus Mozart (1754-1791), L. Van Beethoven (1770-1827), dansebagainya.
Ciri-ciri musik klasik antara lain:
1.    Ornamen lebih dibatasi.
2.    Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.
3.    Ada peralihan dinamik crescendo dan dekrescendo.
4.    Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik).
c.    Romantik (Pertengahan Abad ke-18)
Pada zaman ini lahir banyak tokoh antara lain L. Van Beethoven (1770-1827), V R Scubert (1797-1928), F. Chopin (1810-1849), R. Schumenn (1811-1856 ), G Verdi (1813-1901), J Brahms (1833-1897), G Puccini (1858-1924), C. Debussy (1862-1917) dan R. Strauss (1864-1949).
Ciri-ciri musik romantik antara lain:
1.    Tidakada ornamen.
2.    Melodi seakan berkomunikasi.
3.    Harmoni bervariasi, homofonik, dan poliponik.
4.    Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.
d.    Kontemporer klasik (akhir abad ke-19-awal abad ke-20)
Tokoh-tokohnya antara lain Claude Debussy (1862-1917), dan George Geershwin.
Ciri-ciri musik kontemporer antara lain:
1.    Banyak menggunakan perubahan nada dasar.
2.    Dinamik dan tempo divariasikan dengan tidak lazim.
3.    Terjadi perubahan komposisi instrumen.
4.    Harmoni  lepas diri dari sistem tonal (pengelompokan tingkat akor).
2.    Musik Tradisional atau Daerah
Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu dan berkembang di daerah sekitar musik itu berasal. Alat musik yang digunakan dibuat secara sederhana baik dari bahan, teknik, maupun nada dan iramanya. Musik tradisional tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, karena dipengaruhi oleh adat, tradisi, dan budaya masyarakat setempat. Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya leluhur yang memiliki nilai tinggi, sehingga musik ini selalu dicintai dan dilestarikan oleh masyarakat. Berikut ini adalah contoh beberapa jenis musik daerah yang ada di Indonesia.
a.    Musik gong luang
Musik gong luang berasal dari Bali. Instrumen utamanya adalah seperangkat gamelan yang diyakini bersifatsakral. Musik ini umumnya dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben). Gong luang terdiri dari dua buah kata, yaitu kata gong dan luang. Kata gong mengacu pada nama gong itu sendiri. Kata luang berarti ruang atau rong, yaitu ruang/bidang untuk menyebutkan nama bidang atau motif ruang-ruang kosong yang akan diberi motif-motif ukiran hiasan dan motif lainnya.
b.    Musik sasando gong
Musik sasando gong merupakan musik khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Instrumen utamanya adalah sasando gong, yaitu sejenis alat musik petikyang terdiri dari sebatang bambu sebagai tempat untuk menyangkutkan kawat halus untuk dipetik.Adapun untuk resonansi bunyi menggunakan daun lontaryang disusun berbentuktimba atau lontar. Fungsi musik sasando gong adalah sebagai media hiburan, pengiring tarian, dan media dalam upacara adat setempat. Musik ini mempunyai tangga nada pentatonis (nada pelog dan slendro) dan banyak ragam. Cara memainkannya, antara lain menggunakan cara feo renda, ofa langga, feto bo, batu matia, basili, dan Iain-Iain.
c.    Musik karang dodou
Musik karang dodou adalah musik tradisional khas daerah Tanah Siang wilayah Barito Utara, Kalimantan Tengah. Musik karang dodou merupakan jenis musik ritual yang biasanya dipakai pada saat upacara adat tertentu, misalnya acara memandikan atau memberi nama bayi (upacara “nokapati”), dan mengobati orang sakit keras. Upacara tersebut diberi nama “nambang morua”. Dalam musik ini banyak dilantunkan lagu-lagu berupa mantera-mantera yang berisi doa-doa kepada “Mohotara” (Tuhan Yang Maha Esa).

3.    Musik Modern atau Musik Populer

Musik modern merupakan musik yang terkini dan memiliki banyak penggemar. Jenis musik ini memiliki konsep yang fleksibel, yang umumnya menggunakan tangga nada diatonis, mayor, maupun minor.
Berdasarkan ciri khasnya, musik modern dibagi menjadi beberapa aliran, antara lain:
a.   Pop, contoh: pop Britania, pop country, pop gui¬tar, pop klasik, pop kreatif.
b.   Balada, contoh: acoustic balad, analog balad, country, organ balad, piano balad, dan R & B.
c.   Rock contoh: country rock, dangdut rock, fungky fution, hard rock, slow rock, dan rock & roll.
d.   Musik jazz contoh: big band, blues, dixiland, gos¬ pel, grope, Hawaian, jazz club, jazz rock, rag¬
time, rag, dan swing.
e.   Dance, contoh: disco punk, disco Latin, disco pop, disco samba, ero trance, garage, house,
remix, dan ska.
f.   Latin, contoh: deguine, bosanova, cha cha, plamec, mambo, reggae, rumba, salsa, dan samba.
g.  Un group, contoh: Arabian blue grass, campur sari, dangdut, keroncong, malkeha, Sunda pop,
tango, walteje, marawis.
i.    Dangdut.
4.    Musik Kontemporer
Musik kontemporer Indonesia telah melahirkan beberapa tokoh seperti: Harry Roesli, Slamet Abdul Sukur, Franky Raden, dan Sapto Raharjo.
Musik kontemporer memiliki ciri-ciri umum, antara lain:
a.    Warna bunyi bisa sejenis atau bisa berbagai jenis.
b.    Notasi musik hanya dapat dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis dengan simbol
atau tanda.
c.    Memiliki improfisasi yang bervariasi mengikuti keinginan dari pemusik.
d.    Bunyi dapat berasal dari sumber yang beragam,bukan hanya dari instrumen musik.
e.    Jenis tangga nada yang dipakai bervariasi.
f.    Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.
g.    Dinamik dan tempo bervariasi.
No related posts.

Categories: Share

Leave a Reply